Projectdune – Citra yang baik memang menjadi dambaan setiap perusahaan yang dikelola. Untuk itu, risiko reputasi buruk suatu perusahaan harus diminimalkan agar tidak merusak citra baiknya. Perusahaan yang sudah besar mungkin lebih dikenal publik dan lebih rentan terhadap reputasi yang buruk dibandingkan perusahaan baru.
Namun, tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga terjadi pada perusahaan yang masih beroperasi. Melihat pada era sekarang ini, seringkali banyak sekali pemberitaan negatif terutama di media sosial.
Untuk memprediksi hal ini, sebaiknya siapkan payung sebelum hujan mulai turun. Sebagai pelaku bisnis, Anda perlu mengetahui apa yang dapat merusak reputasi atau citra perusahaan Anda. Berikut ini beberapa masalah yang paling umum.
1. Hindari pelanggaran data
Lindungi data bisnis dan perusahaan Anda dengan tepat. Berbagai pembobolan data dapat terjadi yang dapat merusak citra baik perusahaan Anda. Data penting yang perlu dilindungi, seperti nomor jaminan sosial atau item lain yang dapat lebih merugikan bisnis Anda. Karena pencuri data dapat menyalahgunakan atau menjualnya di pasar gelap.
Jika ini terjadi, perusahaan akan merugi karena konsumen bisa jadi telah kehilangan kepercayaan pada bisnis tersebut. Email phishing karyawan telah menjadi penyebab utama kebocoran data, menurut Small Business Administration.
2. Masalah dengan karyawan
Berhati-hatilah saat beberapa karyawan memiliki masalah satu sama lain. Apalagi jika mereka melanggar hukum. Ini akan memperburuk citra perusahaan. Juga, jika isu tersebut terungkap ke publik, seperti melalui media atau beberapa akun penyebarluasan lainnya.
3. Memberikan pelayanan yang kurang optimal
Setiap perusahaan ingin memberikan layanan dan produk terbaik kepada pelanggannya. Namun terkadang beberapa perusahaan masih kurang memperhatikan seberapa memuaskan pelayanan yang diberikan.
Seringkali konsumen atau pelanggan mengeluhkan pendapat mereka tentang layanan yang tidak nyaman, tidak optimal, atau bahkan buruk. Inilah salah satu penyebab hilangnya citra baik perusahaan.
4. Menyebarkan hal-hal negatif di media sosial
Dengan melayani konsumen atau pelanggan dengan cara yang kurang optimal, mereka akan memberikan komentar negatif terhadap perusahaan. Ini bisa menjadi bentuk evaluasi konsumen terhadap layanan. Ketika orang lain membaca komentar negatif tersebut, calon pembeli pasti akan ragu untuk membeli produk Anda. Akibatnya, reputasi perusahaan bisa menjadi buruk kembali.
5. Kecelakaan di tempat kerja
Terkadang hal tersebut dapat merusak reputasi perusahaan. Misalnya, seorang karyawan perusahaan konstruksi terluka atau mengalami kecelakaan di tempat kerja dan tertimpa puing-puing. Hingga kejadian tersebut akhirnya dilaporkan dan diketahui banyak orang, bisa saja terjadi kerusakan reputasi perusahaan. Beberapa orang pasti akan berkomentar bahwa hal ini dapat dihindari, karena bekerja di industri konstruksi biasanya menjadi jaminan keselamatan dalam bekerja.
Bagaimana Mengatasi Masalah Tersebut?
Kelima hal di atas biasa terjadi pada bisnis atau bisnis yang sedang berjalan, besar atau kecil. Untuk memperbaikinya, Anda dapat melakukan hal berikut.
1. Identifikasi masalah yang berpotensi membahayakan
Sebagai seorang pebisnis, tak terkecuali sebagai pemilik, Anda perlu lebih memahami berbagai keadaan di dalam perusahaan. Dengan cara ini, Anda bisa mengidentifikasi berbagai masalah yang dapat merusak reputasi perusahaan.
2. Menanggapi komentar pelanggan dengan bijak
Ketika pelanggan berkomentar buruk tentang produk yang buruk, Anda dapat menawarkan pengembalian uang atau sesuatu yang serupa. Selain itu, jika pelanggan mengirimkan ulasan negatif tanpa alasan yang jelas dan tidak setuju dengan fakta, Anda berhak untuk menolak.
3. Buat Kebijakan Pemilik Akun Media Sosial
Anda dapat menentukan siapa pemilik akun media sosial perusahaan atau perusahaan yang dapat mengakses, siapa yang akan membalas pesan konsumen atau siapa yang akan membalas pelanggan.
4. Segera perbaiki masalah kecil
Munculnya masalah kecil harus segera diatasi agar masalah tidak menjadi besar.
5. Ciptakan keamanan cyber
Anda dapat menyewa seorang ahli untuk meminimalkan risiko peretasan. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari penipuan dan meningkatkan keamanan perusahaan terutama dalam hal data pelanggan.
6. Cari bantuan untuk perlindungan
Mungkin Anda bisa menyewa ahli untuk membantu bisnis Anda melacak kerusakan, menghindari reputasi buruk, dan meningkatkan keseluruhan bisnis Anda.
Referensi: