Projectdune – Brian Siregar, remaja berusia 15 tahun, baru saja merilis EP (Extended Play), mini album Saturday Groove dengan genre jazz fusion. Saturday Groove sendiri selain menjadi judul mini album ini juga merupakan salah satu lagu utama yang terdapat dalam album tersebut. Judul Saturday Groove terinspirasi dari kegiatannya, yang selama pandemi hampir setiap Minggu malam ia biasa mengundang jam session dengan ayahnya (keyboardist Krishna Siregar).
“Selama dua tahun pandemi di rumah, untungnya ayah sering mengajak saya bermain agar tidak bosan,” kata Brian. Selama proses kreatif, ide untuk lagu berjudul Saturday Groove muncul. Akhirnya terciptalah total 5 lagu yang seluruhnya merupakan komposisi asli dari drummer kelahiran Jakarta ini.
Diantaranya, Jokers dan The Rat Went Missing juga menjadi andalan album ini. Lagu yang bertajuk Jokers yang merupakan campuran genre jazz fusion namun memiliki sedikit soul dalam alurnya, memiliki cerita tersendiri. Menurut Brian, pelawak adalah “pelawak”, yang berarti mereka bisa menjadi apa saja. Brian sendiri biasa melakukan hal-hal lucu dengan teman-temannya, dan kata-kata Jokers juga terdengar lucu dan menyenangkan di telinganya.
Sementara itu, lagu The Rat Went Missing yang memiliki nada sangat lembut dan melankolis dengan sentuhan pop yang agak kental, ditulis oleh Brian saat ia sedang sedih karena rindu bertemu dan bermain dengan teman-temannya di sekolah.
Mini album ini didukung oleh musisi-musisi familiar seperti Damez Nababan (saksofon), Kadek Rihardika (gitar), yang sama-sama tergabung dalam family fusion group, Fusion Stuff. Lalu ada musisi muda berbakat Mason Pantouw (bass) dan Krishna Siregar (pendiri Fusion Stuff) di keyboard, yang juga ayah Brian.
“Bermain dengan musisi profesional yang jauh lebih berpengalaman membuat saya menyadari betapa pentingnya latihan. Dan saya harus lebih banyak berlatih dan bekerja lebih keras,” puji Brian.
Sementara bertindak sebagai produser album, ada Brian sendiri. Dia mengatakan ayahnya mempercayainya untuk memproduksi albumnya sendiri. “Ayah menyuruhku untuk membuat album ini sendiri agar aku bisa belajar. Jadi apakah album ini bagus atau tidak terserah padaku. Itu seperti apa,” katanya.
Drummer yang menjadi idolanya antara lain: Steve Gadd, Buddy Rich, Akira Jimbo, Dave Weckl dan Vinnie Colaiuta.
Referensi: